Belajar
adalah proses seorang individu dari tidak tahu menjadi tahu yang dilakukan
sepanjang waktu dimana melibatkan proses seleksi pengaturan dan penyampaian
kepada lingkungan tentang suatu informasi. Dalam pembahasan ini juga termasuk
di dalamnya tentang aturan dari media dalam belajar dan menampilkan
metode-metode yang berbeda, yaitu sebagai berikut:
1.
Phsycological Perspective on Learning
Disini
guru memberikan peran dari media dan teknologi kepada para siswa agar para
siswa memahami secara lebih langsung apa dampak atau pengaruh yang sudah nampak
di masyarakat. Beberapa sudut pandang yaitu :
Behaviorist Perspective
Sudut pandang ini memberikan stimulus
kepada siswa seperti pemberian hadiah untuk membentuk kebiasaan baik dalam
merespon stimulus tersebut sehingga taraf prestasi yang diinginkan dapat
tercapai.
Cognitivist Perspective
Penganut paham ini memberikan kontribusinya dalam
menciptakan teori-teori baru dalam perkembangan belajar sehingga siswa dapat
lebih inovatif dan kreatif.
Constructivist
Perspective
Konstruktivisme lebih mengikutsertakan peran siswa dalam
kegiatan belajar sehingga itu akan menjadi pengalaman masing-masing untuk
siswa. Belajar efektif akan terjadi pada saat siswa mengerjakan tugas-tugas
yang ada kaitannya dengan materi. Dan disini yang paling akhir dalam mengukur
keefektisian tersebut adalah kemampuan siswa dalam menggunakan pengetahuan
untuk menghadapi kehidupan sesungguhnya.
Social phsychological
perspective
Menurut Robert Slavin Cooperative learning seperti
membentuk kelompok belajar di dalam kelas lebih efektif dan menguntungkan
daripada pembelajaran kompetitif dan individualistik karena siswa dapat saling
berinteraksi dan bertukar informasi dengan siswa lain.
Pendekatan dalam
belajar seperti apa yang diungkapkan oleh Gagne menjelaskan bahwa pembelajaran adalah
peristiwa-peristiwa eksternal yang dapat mendukung proses pembelajaran internal
para siswa. Penulis membandingkan beberapa sudut pandang yang telah di paparkan
tadi. Jadi behaviour lebih menekankan pada eksternal perilaku siswa, sedangkan
kognitif menekankan pada kontrol informal sehingga perbedaan ini mempengaruhi
bagaimana media dirancang dan digunakan.
Behaviour telah
menetapkan tujuan dari prestasi sehingga pada saat sutu pembahasan dipaparkan
kepada para siswa maka materi-materi terkait akan disaring. Sedangkan kognitif
lebih mengijinkan para siswa untuk berkreasi, menggunakan strategi kognitifnya
dan berinteraksi dengan siswa lain sehingga siswa diharapkan untuk lebih
kreatif. Dan memperbolehkan siswa untuk menciptakan pemahamannya sendiri.
Siswa tidak diharuskan
untuk selalu menggunakan teori pembelajaran yang mana lebih mengikuti pada
situasi dan kondisi. Jadi saat diperlukan teori behaviour maka gunakan teori
tersebut, apabila perlu untuk menggunakan teori kognitif atau konstruktivisme
maka gunakan teori tersebut.
Media adalah perantara
untuk memudahkan komunikasi antara sumber dan penerima. Media memiliki peran
dalam proses pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam belajar dan menerima
informasi. Contoh dari media antara lain televisi, komputer, guru dan
lain-lain.
Metode adalah cara guru
untuk menyampaikan informasi kepada siswa dimana metode digunakan untuk
membantu siswa mencapai tujuan belajar. Beberapa kategori metode yang ada yaitu
presentasi, demonstrasi, diskusi, latihan dan praktek, pelajaran tambahan,
belajar kerja sama, game, stimulus, penemuan, dan problem solving.
Teknologi adalah suatu komponen atau alat yang dapat membantu aktivitas belajar siswa yang diperlukan demi mencapai tujuan belajar. Peran media dan teknologi yang paling penting adalah untuk membantu siswa mencapai taraf prestasi yang diharapkan. Jadi guru atau dosen harus lebih pintar dalam menguasai teori-teori pembelajaran, media dan metode yang bagus untuk dapat meningkatkan prestasi siswa/mahasiswa.
No comments:
Post a Comment